Bukan pilihan lagi, tapi memang sudah diputuskan sebagai keharusan.
Sore yang tenang berubah menjadi sore yang pekat dan murka.
Angin tidak menghembus pelan, atau berbisik lagi,
seakan sekarang berteriak dalam keheningan,
meniupkan putaran angin dan loncatan kilat.
Tercecer, kami berlari tanpa tujuan.
Tawa berubah menjadi kepanikan,
kelam menyuapi rakyat ketakutan.
Tak lama hujan turun,
badai pun dimulai.
Lari, saja,
lari.
No comments:
Post a Comment