My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Saturday, March 2, 2013

Solipsisme

Hari ini hari sabtu dan aku dengan rajinnya duduk di depan laptop dan mengerjakan pekerjaan rumah dari guru sosiologi. Di hadapanku adalah sebuah taman mungil yang indah karena dahulu diurus oleh peri kecil yang sekarang sudah tiada. Diatasnya, tergerai bebas langit yang sedikit berada diantara. Diantara redup menanti hujan dan terang dengan kuasa surya. Aku sedikit terbelengu dan terganggu pemikirannya karena pemandangan indah dihadapanku ini seakan memanggil namaku untuk berhenti bekerja dan menatap saja kesibukan langit dalam hampa. Lalu sebuah pikiran diantara ketiadaan, begitu saja menyambarku yang sedang berada diantara ambang konsentrasi dan kemalasan ini.

Bagaimana kalo hidup adalah hanya sebuah mimpi? Dan manusia-manusia disekelilingmu, yang kamu benci,
cinta,
khianati,
idolakan,
impikan,
semua hanyalah bentuk dari pemikiran kamu belaka? 
Entah kapan kita bangun dari mimpi ini. Apakah nanti saat janji yang dikatakan 'Waktu' sudah ditepati? Atau kapan? Dan setelah janji ditepati... apa yang kita lakukan dalam ke kekalan? 

Bagaimana jika aku sebenarnya ini tidak ada? Terbuat dari partikel-partikel imajinasimu saja. Dan diriku yang sekarang, dengan cara pandangmu terhadap kepribadianku, hanyalah ada karena itu caramu memilih untuk melihatku seperti itu. Mengerti kah? 

Seorang *solipsis pernah bertanya kepada seorang individu biasa, "Buktikan kepadaku bahwa kamu bukan hanya imajinasiku belaka." 
Individu menjawab "Aku akan menonjokmu di hidung."
Sang solipsis menjawab "Lalu? Aku bisa saja membiarkan imajinasiku menjelajah liar. Aku bisa saja mengimajinasikan rasa sakit. Bagaimanapun, kamu hanya imajinasiku." 

Bagaimana kalau ternyata semua ini benar? Apakah semua yang kita lakukan dalam hidup menjadi sia-sia?

*Solipsisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa pengalaman pribadi seseoranglah merupakan satu-satunya fakta yang dapat dipercaya. Dengan kata lain, seseorang tidak memiliki landasan untuk percaya akan apa saja kecuali dirinya sendiri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Solipsisme) 

No comments: