Sejenak saja

Sejenak saja, sebelum benar terlelap...
Menyisihkan waktu sedikit untuk bersyukur.
Menyisihkan waktu sedikit untuk berfikir.
Untuk bahagia.

"Tuan" tutur sang nona,
Yang memulai meramu malamnya,
dengan sedikit bumbu kebahagiaan,
Kekecewaan,
Kerinduan.

"Terimakasih aku bahagia.
Aku sedih karena tangisku tak kau himbau.
Dan aku rindu,
Seorang merpati yang mungkin,
Sekarang sedang terbang bebas dengan merpati lainnya.

Namun Tuan, aku sadar.
Arahnya yang kau atur mendua,
Memang tak bisa menyatu kembali.
Jaga baik ibuku,
Seorang pahlawan sejati,
Dengan paras bidadari
,yang kau pulangkan saat itu."

"Amin" tutur sang dara,
Yang mengakhiri bisikan magis,
Kepada Sesuatu yang tak tampak.
Namun selalu saja ada,
Dan terus akan ada.