My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Tuesday, April 10, 2012

Saat Mereka Tersenyum

Senyum merupakan mimik muka terindah yang pernah aku lihat. Definisi cantik dan tampan untukku dapat diukur dari kebahagiaan yang terpampang dari ketulusan senyum dunia. Tidak perduli seberapa miskin dirinya, bodoh atau jelek, saat mereka tersenyum bahagia, keindahan terpancar seakan hati mereka telah menjadi sumber cahaya diantara semua kelicikan dan kegelapan hidup.

Setelah berulang kali membuka dan menutup mata, beberapa saat sebelum aku tidur, aku telah menyadari alasan terhadap semua tulisanku yang beraroma kesedihan atau kegelapan. Karena mungkin, selama cepat lambat, aku telah terjatuh dan sampai saat ini, masih merangkak mencari cahaya tersebut. Namun, aku dijatuhkan pada hari yang mencolek diriku akan kesadaran. Bahwa ternyata, aku telah berdiri dalam cahaya itu. karena bukan kebahagiaanlah yang membuatku tersenyum, namun saat mereka tersenyum, aku merangkak satu langkah lebih dekat pada kebahagiaan.

Mungkin terlihat sangat tidak adil saat kita selalu menjadi pihak yang memberi tawa dan kebahagiaan pada sisi lain. Tetapi, look at the bright side! Kita telah memberi senyum pada seseorang yang mungkin sedetik sebelumnya tengah menangis tersedu didalam secara diam-diam. Banyak bukan mereka yang sekarang mencoba menutupi perasaan? Lagi pula, apa salahnya menjadi pihak yang baik hati. Memang dunia penuh dengan tidak keseimbangan dan keadilan dimana Tuhan berkata; "dimana kau meminta, disitu Kau ku beri."Dan mungkin pada malam hari yang hanya kau minta adalah, keadilan. Namun, memang mungkin saat ini adalah saat kau untuk menjadi Simon from Cyrene(1) untuk seorang yang sedang terjatuh. Nanti dikemudian hari, aku yakin kau akan dibantu. Karena sistem karma adalah sebuah sistem alam yang paling jelas dan nyata pada saat ini. Dan percayalah, saat mereka tersenyum, dalam lubuk hatimu yang terdalam, akan ada perasaan puas karena telah memberikan seorang kebahagiaan. Disinilah dimana kau dapat meraih kebahagiaan itu sendiri, disaat kau melihat senyuman tulus mereka.

(1)Simon from Cyrene: was the man compelled by theRomans to carry the cross of Jesus as Jesus was taken to his crucifixion, according to all three Synoptic Gospels
Simon dari Kirene: adalah seorang tokoh laki-laki yang terdapat dalam Alkitab bagian Perjanjian Baru.[1][2] Dia dikenal sebagai orang yang membantu Yesus memikul salib menuju ke Bukit Golgota.


Akhir. 

No comments: