Harinya baru lagi; bunga, matahari, dan
aku penuh semedi.
Rindumu mulai ku buang-buang perlahan.
Harum pelukanmu ku hembuskan
bersama kelopak waktu yang di lampau.
Tak butuh kata-katamu untuk paham kalau
aku layak dicintai. Ku putuskan bukan
kamu lagi titik bahagia hariku, tapi aku.
Parfumku, pakaianku, ronaku,
biar sekali ini dunia berputar dalam porosku!
Ku hias diriku seindah mampu, agar saat
kita bertemu, dengki ini bertukar posisi.
Dari hatiku, ke hatimu.
Aku bersyukur atas diriku.
No comments:
Post a Comment