My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Wednesday, November 23, 2016

Menerima yang Baik

Anakku,
Tidakkah kamu sadar bahwa hidupmu adalah hidup terindah yang dapat kamu miliki? Hidupmu adalah hidup terbaik yang dikaruniakanKu kepadamu! Yang harus kamu harus lakukan adalah percaya, dan berharap dalam namaKu.

Anakku,
Akulah Semesta Alam, dalam dimensi sekian bekerja sama dengan waktu untuk memperkenalkanmu dengan Syukur. Lihatlah dibalik matamu, bahwa tujuan akhirKu adalah tawa mu! Bangga membanjiri keberadaanKu saat melihatmu kuat, melawan derasnya arus air matamu, tenggelam dalam kelamnya dunia, namun mau belajar berenang?

Anakku,
Sekian kali ku kirim hujan sebagai pertanda tangisku melihatmu memanjatkan bisikkan kematian melalui bibirmu. Tidakkah hidupmu sudah Kubuat indah dan mudah dibandingkan mereka? Ku kirimkan bayang mereka kepadamu agar terlihat oleh bola matamu betapa beruntungnya kamu diantara lainnya. Berhentilah menghadap langit karena disitulah rumahKu, dan rumahmu di bumi dimana kamu memijakkan kakimu. Ku kirimkan semua keindahan dan kebaikkan agar dibuat paham dirimu bahwa tidak seharusnya keluh keluar dari hatimu.


Berhentilah melihat taman mereka, dan perhatikan tamanmu. Pupuklah sekerumunan mawar itu dengan jerih payahmu, lihatlah mereka tumbuh menghias rumahmu. Terimalah bukan yang benar sesuai kehendakmu, tapi yang baik untukmu sesuai kehendakKu. Karena semua Kulakukan untukmu atas dasar Cinta Kasih seorang Bapak kepada anaknya. Berbahagialah kamu! Serahkanlah lelah dan bebanmu, akan Kubuat mudah jalanmu kini dan sepanjang masa.

No comments: