My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Friday, July 4, 2014

Diantara Kita

Senja seakan sempurna. Birunya terang, berpadu magenta dan sepucuk ungu muda. Kawanan awan yang menggantung, memencar ke berbagai arah angkasa yang batasnya fana. Dapatku rasakan ciuman-ciuman manis sinar Surya yang mengantuk, pergi mengumpat menuju tidurnya. Hembusan nafasmu, dapatku rasakan melalui tiupan ramah angin senja yang mendatangi malam. Dan aku hanya disini sendiri, berbisik rindu,
menatap langit dan mengharapkan keberadaanmu.

13 jam sebelum senja, kamu ada di sana. Matamu terututup lelap diantara langit yang kelam namun cemerlang. Dewa dewi bertaburan dalam gemerlap dan Ibu Pertiwi menyinari angkasa dengan kecupan romansa. Dan aku harap kamu memimpikan kita di Malam yang terang ini dan bersahabat. Terang yang tidak silau, tidak gulita, namun cukup untuk mengingatkanmu
dimana aku berada.

Jika setelah Senjaku datanglah Malam, maka 13 jam sebelum Malam, kamu akan bangkit dari lelap dan memulai aktifitas. Sarapan pagimu sudah siap diatas meja seperti biasa. Jika bukan aku yang menyiapkannya maka entah siapa? Aku harap harimu bahagia disana. Sang Surya juga baru saja bangun dan biru muda sudah menyelimuti angkasa. Kawanan awan yang menggantung, menggumpal-gumpal ke beberapa daerah. Angin bertiup kesana dan kesini,
memberi bisikkan padamu bahwa aku disini amat rindu. 

13 jam setelah Pagimu, maka datanglah Malamku yang setelah Senja. Disini, daun-daun sedang berdendang dengan irama angin malam. Dewa dewi menari dalam ceria dan Ibu Pertiwi turut berbahagia melihatku tersipu-sipu malu. Aku disini sedang menutup erat mataku, namun bukan lelap. Melainkan menutup erat mataku agar bisikan syukurku tersampaikan pada Semesta. Malam yang biasanya kelam akhirnya kembali terang. Hati yang kesepian atau terancam sekarang bebas tanpa dendam. 

Dan 13 jam diantara kita membentang banyak pilihan yang membuka pintu-pintu kemungkinan. Kemungkinan yang berbeda jika tidak ada 13 jam diantara kita. Dan fana yang tiada batas juga terlentang bebas sesuka hatinya. Memberi banyak jalan ke kanan atau ke kiri, benar atau salah yang juga akan menjadi benar. Aku percaya bahwa salah atau benar, jika diantara kita memang ada restu maka disatukanlah kembali. Karena Semesta juga tahu,

diantara kita ada Cinta.


No comments: