Iya bukan? Bukan ya?
Waktu yang serba tahu
kontemporer atau tua.
Kepala banyak mau,
pasti hati yang terluka.
Iya bukan? Bukan ya?
Ada mundur ada maju
Akhirnya matahari pergi juga.
Istirahatlah hai malaikatku,
hingga langit kembali jingga.
Iya bukan? Bukan ya?
Bukan, bukan, bukan tamu
tapi, tapi, tapi dia.
Tidur, tidur, tidur, kamu
Sampai lelah berhenti lelah.
Percobaan puisi kontemporer, inspirasi: Sutardji Calzoum B.
No comments:
Post a Comment