My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Friday, December 19, 2014

Belajar Menyetir Hidup

Tanpa gelap kita tidak akan tahu apa itu siang.
Tanpa jatuh kita tidak akan merasakan bangkit.
Tanpa buruk kita tidak akan mengerti indah.

Many of us thinks that we have, or is living, an unhappy life, meski faktanya kita masih bisa sering cekakak cekikik sama temen-temen, makan makanan yang bikin perut begah, dengerin lagu yang bisa bikin goyang, jalan ke kamar mandi karena masih punya kaki. Bahagia, satu kata yang kayaknya mudah untuk diucap tapi susah diimplementasikan? Am I right? WRONG.

Mari jujur sama diri sendiri. Hari ini siapa yang udah ngeluh setidaknya sekali? Ngeluh mengenai apa aja deh. "Doh dosennya mana sih lama banget", "duh harus banget shalat jumat?", "anjir lah makalah gue belom kelar", "Duh kelas pagi sh.t", dan sebagainya dan sebagainya. Sob... Big things start small. Semua berawal dari keluhan-keluhan ringan, merembet menjadi kebiasaan, akhirnya menjadi lifestyle. 

Ada yang namanya chain of events atau domino effect. Coba kalau sekarang temen-temen refresh memorinya lalu perhatiin dan rasain. Saat lo mulai sesuatu dengan ngeluh, kerasa berat gak sih sesuatu itu? Contoh kita ambil soal kelas pagi. Bangun pagi udah ngeluh kalau ternyata harus ada kelas pagi which is mager banget (ya gue setuju...). Lalu akhirnya dengan berat hati lo bangun dari kasur mandi, dan lain-lain dan lain-lain. Sampai kelas gue yakin juga lo masih mager dan seru karena ketemu temen-temen sepermainan lo doang. Alhasil apa? Next event atau efek berikutnya adalah lo gak fokus sama kampus dan fokus sama temen-temen. Guess what the outcome is... Exactly, IP tiba-tiba jeblok. 

"Where the mind goes, the energy flows, and that's what grows." Quotes yang menjelaskan segala rupa dalam hidup ini dan cara pandang terhadap sesuatu. Untuk gue secara personal, kutipan itu bener-bener gue pegang untuk jadi motivasi. Make sense? 

Memulai sesuatu dengan mengeluh wont get you anywhere. Jelas gue mengerti mengeluh itu sebuah ekspresi dan memang secara natural manusia butuh mengekspresikan emosi mereka karena itu bentuk komunikasi (and we cannot not communicate -Watzlawick, Paul). Tapi kalau udah mengeluh dari hati, satu event akan beruntun ke event berikutnya dan adalah pilihan kita untuk menentukan outcome-nya apa. Mengeluh adalah sebuah tindakan negatif karena kita meletakkan fokus kita pada suatu hal yang memberatkan hati. Saat kita mengarahkan mindset kita terhadap sesuatu yang negatif, maka energi negatif akan bertaburan sehingga itulah yang akan kita panen. 

Sekarang coba-coba aja nih temen-temen ganti keluhan jadi syukuran. Pagi-pagi bangun instead of saying "aduh" or "god d.mn" or "f.ck" mulailah dengan "Alhamdulillah", "Terimakasih Bapak" atau "YES" (buat yang ambis HEHE canda) kalau hari ini anda, elo, kamu, masih bisa melek dan nafas. Masih punya ruang untuk tidur, atap yang menutupi dari dinginnya angin malam, kamar mandi untuk bersih-bersih. What ever! You have a million things in life to be grateful for! Satu yang pernah gue pelajarin di mata kuliah Logika adalah bahwa "benar itu relatif". Bahagia menurut gue pun gak ada tolak ukurnya sehingga itu relatif untuk tiap-tiap orang. You can have no money and be the happiest person on earth. Stop bandingin rumput hijau lo itu dengan rumput hijau orang lain karena yang lo liat itu cuma sebatas rumput yang hijau. Lo gak tau kan isi di dalem rumahnya gimana? Quit bandingin diri lo sama orang lain yang menurut lo "lebih" bagus dari pada elo. Cause you know what? Lo diberi hidup di dunia fana ini untuk menjalani misi yang berbeda dengan dia. 

Bersyukur, being grateful itu gak harus untuk sesuatu yang selalu indah. Adil itu ada karena ketidak adilan. Malam itu ada karena pagi. Bahkan sampai bintang pun bisa jatuh. Prinsip pertentangan ini juga salah satu yang membantu gue memahami hidup. Bersyukur terhadap hal-hal sh.t-like in this life ain't easy, I know.  Tapi coba deh latih menghadapi hal-hal br.ngs.k dengan bersyukur, karena seriously tanpa hal-hal ini kita jadi gak akan bisa jadi diri kita yang sekarang. Yang sekarang lagi baca ini... yang sekarang lagi kuliah di tempat lo kuliah... elo yang sekarang nafas dan hidup sekarang penuh cinta dari ortu/temen/pacar. "Pain demands to be felt" (The Fault In Our Stars) dan pain ini yang kalau gue boleh bilang, menjadi esensi hidup. 

So bros and sis, let's embrace the negativity in life, be grateful of everything, and live the perfect imperfect life.

Let's try this again now...

Sudahkah anda bersyukur hari ini?

No comments: