Aku bersyukur karena masih bisa tersesat diantara kebahagiaan.
Bahagia karena matahari yang telah lama hilang
sudah kembali menjadi pusat putaran semestaku lagi.
Akhirnya aku bukan sebatas planet
yang kehilangan porosnya.
Yang bingung harus memutari apa, dimana, siapa, kapan, kenapa.
Sekarang, aku telah menemukan apa yang aku cari selama ini.
Dan semua pertanyaanku terjawab lagi.
Dan diantara kebahagiaan yang tak menentu ini,
dan yang tidak pasti,
dengan sepengetahuanku yang terbatas,
aku bersyukur, benar-benar bersyukur.
Aku tidak butuh apa yang seharusnya ada,
karena sekali dua kali berbeda itu tidak salah.
Benar?
Dan aku tidak butuh semua orang mengetahui rahasia semestaku,
atau benih-benih yang tertanam di setiap planet yang berotasi.
Tapi cukup aku saja,
dan Matahariku,
dan Tuhan yang tahu.
No comments:
Post a Comment