My photo
Currently seeking therapy through literature. Wrote a novel once, Eccedentesiast (2013), and will proceed on writing casually. Don't take these writings seriously, don't let it question yourself.

Friday, August 30, 2013

Lebih Baik

Aku ingin bertanya, menanyakan setidaknya apa kabarmu. Setidaknya aku ingin tahu bagaimana kamu sekarang. Baik? Lagi sakit kah? Sudah makan? Aku harap jangan lupa makan. Sekolah baik-baik kah? Aku harap iya agar kamu bisa mengejar impianmu itu. Impian yang rela kamu kesampingan disaat aku sedang menjadi beban. 

Aku ingin kembali, bukan kembali seperti apa-apa yang tidak mungkin itu. Aku sadar bahwa ini realita, bukan lagi angan. Kembali bukan kembali menjadi satu, namun kembali menjadi dua orang asing yang dahulu sempat berkenalan dalam tiba-tiba. Aku harap aku tidak kamu buang begitu saja tanpa perpisahan yang adil. 

Tapi aku ingin diam. Karena kata mereka semua diam itu emas. Aku lebih baik tidak tahu menau dan hilang diantara jalan-jalan sesatnya waktu, ketimbang aku harus mengetahui apa-apa yang mungkin bisa lebih menyayat nyata. Lebih baik aku khawatir dan membiarkan diriku sendiri yang menenggelamkanku dalam pemikiran yang berlebih, dari pada aku harus disakiti oleh situasi dan oleh ... untuk yang kesekian kalinya.

Jadi aku telah putuskan, sebagaimana aku masih ingin bertanya, atau aku ingin kembali. Sebagaimana besar aku ingin merindu, atau mengasih, aku tahu aku lebih baik diam. 

Diam.

No comments: